5 Kesalahpahaman Umum Tentang Botox dan Dermal Filler

Diterbitkan: 2024-10-22

Terkait Botox dan dermal filler, banyak sekali informasi yang salah di luar sana. Baik Anda pernah mendengar rumor dari teman atau membaca sesuatu secara online, Anda akan mudah merasa bingung mengenai manfaat sebenarnya dari perawatan ini. Edukasi adalah kunci untuk membuat keputusan yang tepat mengenai perawatan estetika Anda, jadi inilah yang perlu Anda ketahui tentang kesalahpahaman paling umum seputar Botox dan filler kulit.

1. Mitos: Botox dan Filler Itu Sama

Fakta: Botox dan filler sering kali dikelompokkan karena keduanya merupakan perawatan suntik, namun cara kerjanya sangat berbeda.

Botox adalah neuromodulator yang melemaskan otot untuk mengurangi munculnya kerutan dinamis. Kerutan dinamis adalah kerutan yang disebabkan oleh ekspresi wajah yang berulang-ulang, seperti garis kerutan di antara alis, garis dahi, dan kerutan di sekitar mata. Botox bekerja dengan memblokir sementara sinyal saraf ke otot-otot ini, menyebabkan otot-otot tersebut rileks, sehingga menghaluskan kulit di atasnya. Hal ini membuatnya sangat efektif untuk mengatasi kerutan yang disebabkan oleh pergerakan otot.

Botox juga digunakan untuk tujuan selain pengurangan kerutan, seperti mengurangi ukuran otot tertentu (seperti otot rahang) dan bahkan mengobati kondisi seperti keringat berlebih, migrain, dan nyeri TMJ (sendi temporomandibular).

Pengisi kulit , di sisi lain, memiliki tujuan yang sangat berbeda. Filler mengembalikan volume wajah yang hilang atau menyempurnakan fitur tertentu. Seiring bertambahnya usia, kulit kita kehilangan kolagen dan lemak, yang dapat menyebabkan kulit kendur dan berlubang. Pengisi, sering kali terbuat dari asam hialuronat, menghaluskan kerutan yang lebih dalam, membuat area montok seperti bibir dan pipi, serta memberikan pengangkatan dan pembentukan yang halus. Pengisi sangat baik untuk mengembalikan kepenuhan awet muda dan menyempurnakan fitur.

Meskipun Botox dan filler digunakan dalam perawatan anti-penuaan, kedua produk tersebut menargetkan masalah yang berbeda: Botox mengatasi garis ekspresi, sementara filler mengatasi kehilangan volume dan pembentukan kontur.

2. Mitos: Botox dan Filler Membuat Anda Terlihat Tidak Alami

Fakta: Jika dilakukan oleh tenaga profesional yang ahli, Botox dan filler dapat memberikan hasil yang terlihat sangat alami.

Gagasan bahwa Botox dan filler menyebabkan tampilan “beku” atau “berlebihan” adalah salah satu kekhawatiran paling umum. Namun, hasil ini umumnya disebabkan oleh penggunaan teknik yang berlebihan atau tidak tepat. Di tangan penyedia yang berkualifikasi, hasilnya akan meningkatkan kecantikan alami Anda dan membantu Anda tampil segar—tidak berbeda drastis.

Pendekatan konservatif adalah kuncinya. Penyedia berpengalaman menggunakan produk yang tepat dalam jumlah yang tepat, dengan mempertimbangkan struktur unik wajah Anda. Daripada mengubah penampilan Anda, tujuan dari perawatan ini adalah untuk menyegarkan dan meremajakan, sehingga Anda terlihat seperti versi terbaik dari diri Anda.

Tampilan yang “berlebihan” dapat terjadi jika terlalu banyak produk yang digunakan atau jika teknik yang diterapkan salah. Inilah sebabnya mengapa memilih penyedia yang terampil sangat penting. Jika dilakukan dengan benar, Botox dan filler dapat membuat Anda terlihat lebih muda dan bersemangat namun tetap halus.

3. Mitos: Botox dan Filler Hanya untuk Wanita

Fakta: Botox dan filler tidak hanya diperuntukkan bagi wanita—perawatan ini diperuntukkan bagi siapa saja yang ingin mempercantik penampilan atau mengatasi tanda-tanda penuaan, apa pun jenis kelaminnya.

Semakin banyak pria yang beralih ke Botox dan filler untuk mendapatkan penampilan dan perasaan terbaik. Pria biasanya menggunakan Botox untuk menghaluskan garis dahi, menghaluskan garis kerutan, atau mengatasi kerutan di dahi. Pengisi kulit juga menjadi populer di kalangan pria yang ingin mempertegas garis rahang, mempertegas tulang pipi, atau mengisi cekungan di bawah mata.

Yang penting untuk diperhatikan adalah bahwa teknik yang digunakan untuk pria sering kali berbeda dengan teknik yang digunakan untuk wanita. Penyedia layanan kesehatan yang terampil memahami perbedaan anatomi antara wajah pria dan wanita dan menyesuaikan pendekatan mereka. Bagi pria, tujuannya sering kali adalah untuk mempertahankan penampilan yang kuat dan maskulin sekaligus melembutkan area tertentu agar terlihat lebih muda namun alami.

Laki-laki juga mungkin beralih ke suntikan untuk tujuan fungsional. Botox dapat digunakan untuk mengobati kondisi seperti keringat berlebih (hiperhidrosis) dan migrain, sedangkan filler dapat memperbaiki hilangnya volume akibat penuaan. Apa pun tujuannya, Botox dan filler adalah alat serbaguna yang dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pria dan wanita.

4. Mitos: Botox dan Filler Itu Menyakitkan

Fakta: Suntikan Botox dan filler hanya menimbulkan sedikit ketidaknyamanan, dan banyak penyedia menawarkan pilihan untuk memastikan pengalaman yang nyaman.

Pemikiran tentang jarum suntik bisa jadi menakutkan, namun sebagian besar klien melaporkan bahwa ketidaknyamanannya minimal. Suntikan botoks biasanya digambarkan sebagai sensasi seperti dicubit kecil, dan karena jarumnya sangat halus, prosesnya cepat dan mudah. Suntikan pengisi kulit mungkin memerlukan sedikit lebih banyak tekanan atau sensasi terjepit, namun banyak pengisi juga mengandung lidokain, zat mati rasa, untuk membuat pengalaman lebih nyaman.

Bagi mereka yang sangat sensitif, penyedia layanan sering menawarkan krim mati rasa atau bahkan dental block (suntikan mati rasa di area mulut) untuk membuat prosesnya lebih nyaman. Beberapa klinik juga menawarkan nitrous oxide (gas tertawa) untuk membantu Anda rileks selama perawatan, sehingga memastikan pengalaman yang lebih menyenangkan. Di Allure Aesthetics, kami menawarkan semua opsi ini.

Dalam kebanyakan kasus, klien terkejut dengan betapa cepat dan tidak menyakitkannya prosedur ini, terutama mengingat hasil luar biasa yang mereka berikan.

5. Mitos: Botox dan Filler Hanya untuk Orang Dewasa yang Lebih Tua

Fakta: Botox dan filler dapat digunakan pada berbagai tahap kehidupan untuk tujuan berbeda.

Meskipun benar bahwa orang lanjut usia sering kali menggunakan Botox dan filler untuk mengurangi tanda-tanda penuaan, semakin banyak klien muda yang menggunakan perawatan ini untuk pencegahan atau perbaikan. Misalnya, banyak orang berusia akhir dua puluhan atau tiga puluhan mulai menggunakan Botox untuk mencegah terbentuknya kerutan yang dalam. Botox dapat mengendurkan otot-otot yang bertanggung jawab atas garis-garis ekspresi sebelum garis-garis tersebut menjadi permanen, membantu klien mempertahankan penampilan yang mulus dan awet muda.

Filler juga populer di kalangan klien muda yang ingin menonjolkan fitur alami mereka. Menepukkan bibir, membentuk kontur pipi, atau mengisi cekungan di bawah mata dapat memberikan perbaikan halus yang membantu klien merasa lebih percaya diri tanpa terlihat berbeda secara drastis.

Berapa pun usia Anda, perawatan ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik Anda, baik Anda ingin mencegah kerutan atau menyempurnakan penampilan Anda. Kuncinya adalah menemukan penyedia layanan yang dapat menyesuaikan rencana perawatan Anda berdasarkan tujuan individu Anda.


Kesimpulan

Botox dan dermal filler adalah alat yang sangat baik untuk menjaga penampilan awet muda dan segar tanpa operasi. Jika dilakukan oleh tenaga ahli, perawatan ini dapat memberikan hasil yang terlihat alami dan meningkatkan kecantikan Anda tanpa mengubah penampilan Anda secara drastis. Kunci keberhasilan perawatan Botox dan filler adalah personalisasi—memahami tujuan unik Anda dan menyesuaikan perawatannya.

Jika Anda penasaran tentang bagaimana Botox dan filler dapat bekerja untuk Anda, tim kami di Allure Aesthetics siap membantu! Kami bangga menawarkan konsultasi ahli dan rencana perawatan khusus yang memenuhi kebutuhan spesifik Anda. Pesan konsultasi hari ini, dan mari berdiskusi bagaimana kami dapat membantu Anda mencapai tujuan kecantikan Anda, berapa pun usia atau pengalaman Anda dengan suntikan.