9 Tips & Praktik Terbaik Prospek Penjualan di tahun 2025
Diterbitkan: 2024-11-13Pada tahun 2025, pencarian prospek penjualan bukan hanya tentang menemukan prospek—tetapi tentang mengungkap potensi tersembunyi, terhubung dengan tepat, dan membangun hubungan yang penting. Ini bukan permainan angka; ini adalah seni strategi yang cermat, penjangkauan yang disengaja, dan penentuan posisi yang kuat. Berikut sembilan teknik untuk membantu Anda mencari prospek dengan penguasaan, kejelasan, dan niat.
1. Lakukan Riset Anda: Bekali Diri Anda dengan Pengetahuan
Bahkan sebelum Anda berpikir untuk menghubungi, Anda perlu tahu persis dengan siapa Anda berbicara. Pada tahun 2025, pencarian calon pembeli menjadi lebih bertarget dibandingkan sebelumnya. Luangkan waktu untuk menggali bisnis calon pelanggan Anda, tantangannya, dan tujuan mereka. Pengetahuan tingkat permukaan saja tidak lagi cukup.
Misalnya, Anda bersiap untuk menghubungi klinik hewan untuk mendiskusikan bagaimana perusahaan Anda dapat mendukung mereka dalam menjual praktiknya. Sebelum Anda menelepon, Anda meninjau buletin terbaru mereka, mengeksplorasi rencana mereka untuk memperluas layanan atau lokasi, dan membaca wawancara terkini dengan pemilik praktik.
Mengapa ini berhasil: Penelitian menunjukkan rasa hormat. Ketika Anda sudah siap, prospek akan melihat Anda sebagai seseorang yang benar-benar memahami dunianya, bukan sekadar suara di tengah kerumunan.
“Seorang ahli strategi sejati tidak menembak secara membabi buta—mereka mempelajari targetnya hingga hasilnya tidak dapat dihindari.”
2. Personalisasikan Setiap Penjangkauan: Jadikan Tentang Mereka
Email massal dan pesan umum adalah peninggalan masa lalu. Pada tahun 2025, personalisasi tidak dapat dinegosiasikan. Setiap penjangkauan perlu berbicara langsung dengan orang yang Anda targetkan—mengakui tantangan, tujuan, atau kendala spesifik mereka.
Misalnya: Daripada mengirimkan pesan LinkedIn standar, Anda merujuk pada ekspansi terkini yang dialami perusahaan:
“Saya melihat perusahaan Anda baru saja berekspansi ke pasar Eropa. Dengan pertumbuhan tersebut muncullah tantangan operasional baru—Saya ingin mendiskusikan bagaimana solusi kami dapat menyederhanakan orientasi Anda di seluruh tim internasional.”
Mengapa ini berhasil: Personalisasi menunjukkan bahwa Anda telah menyelesaikan pekerjaan rumah Anda. Itu membuat pembicaraan tentang mereka, bukan Anda, yang langsung membedakan Anda.
“Menghubungkan berarti memahami, dan memahami berarti didengarkan.”
Berikut adalah beberapa alat penghasil prospek terbaik untuk membantu Anda memulai strategi pemasaran dan penjangkauan Anda
3. Memanfaatkan Penjualan Sosial: Bangun Hubungan Sebelum Diminta
Media sosial bukan lagi sekedar alat penyiaran—tetapi merupakan kekuatan jaringan. Terlibatlah dengan prospek Anda sebelum Anda menawarkannya. Bagikan konten yang berharga, komentari postingan mereka dengan cermat, dan bangun hubungan baik secara alami seiring waktu.
Misalnya: Anda menargetkan seorang VP di sebuah perusahaan keuangan. Daripada langsung melakukan promosi, Anda terlibat dengan postingan mereka selama beberapa minggu, menawarkan wawasan dan menambah diskusi. Saat Anda akhirnya menghubungi, Anda sudah menjadi wajah yang familier.
Mengapa ini berhasil: Hubungan itu penting. Dengan membangun hubungan baik terlebih dahulu, penjangkauan Anda akan terasa lebih tulus dan tidak terlalu transaksional.
“Di era kebisingan, mereka yang mendengarkan adalah mereka yang diingat.”
4. Gunakan Penjangkauan Multi-Touch: Jangan Mengandalkan Satu Saluran
Tahun 2025 menuntut pendekatan multi-saluran. Jangan hanya mengandalkan email atau panggilan dingin. Gunakan kombinasi metode—email, telepon, media sosial, dan bahkan pesan video yang dipersonalisasi—untuk memastikan pesan Anda sampai kepada mereka, di mana pun mereka ingin terlibat.
Misalnya: Setelah mengirimkan pesan LinkedIn yang bijaksana kepada calon pelanggan, tindak lanjuti dengan email yang menjelaskan poin-poin masalah yang Anda perhatikan dan sertakan video singkat yang menjelaskan bagaimana layanan Anda dapat menyelesaikannya.
Mengapa ini berhasil: Orang yang berbeda terlibat pada platform yang berbeda. Strategi multi-sentuh memastikan Anda bertemu calon pelanggan di tempat yang paling nyaman bagi mereka.
“Hubungan sejati tidak terletak pada satu pesan, namun pada kegigihan dalam berbagai cara.”
5. Fokus pada Menambah Nilai, Bukan Sekedar Menjual
Penjangkauan Anda tidak boleh terasa seperti promosi penjualan—tetapi harus terasa seperti percakapan di mana Anda menawarkan sesuatu yang bernilai. Baik itu artikel bermanfaat, studi kasus, atau wawasan industri, pastikan Anda memimpin dengan nilai.
Misalnya: Daripada langsung membahas fitur-fitur produk Anda, Anda mengirimkan laporan terbaru yang menguraikan tren dalam industri calon pelanggan, menyoroti bagaimana perusahaan bersiap menghadapi perubahan di pasar.
Mengapa ini berhasil: Orang-orang merespons mereka yang menawarkan nilai di awal. Anda memposisikan diri Anda sebagai sumber daya tepercaya, bukan sekadar tenaga penjualan.
“Menjual bukan berarti memaksa—tetapi memecahkan masalah bahkan sebelum masalah itu terucap.”
6. Kualifikasi Prospek Anda: Waktu adalah Sumber Daya Anda yang Paling Berharga
Tidak semua prospek layak untuk dikejar. Pada tahun 2025, kunci pencarian calon pelanggan yang efisien adalah kualifikasi. Gunakan interaksi awal untuk menentukan apakah interaksi tersebut tepat sebelum menginvestasikan terlalu banyak waktu.
Misalnya: Selama penjangkauan awal, Anda mengajukan pertanyaan yang memenuhi syarat:
“Apa prioritas utama Anda pada kuartal berikutnya?”
“Tantangan apa yang Anda hadapi dalam meningkatkan skala operasi?”
Mengapa ini berhasil: Kualifikasi lebih awal memungkinkan Anda memfokuskan upaya Anda pada prospek yang benar-benar sepadan dengan waktu Anda, sekaligus menghindari jalan buntu.
“Seorang master tidak membuang waktu untuk mengejar bayangan—mereka hanya mengejar apa yang nyata.”
7. Tindak Lanjut Tanpa Henti (Tetapi Dengan Bijaksana)
Prospek sedang sibuk. Pada tahun 2025, tindak lanjut sangatlah penting, namun harus dilakukan dengan penuh pertimbangan. Setiap tindak lanjutnya harus memberi nilai tambah baru, bukan sekedar pengingat. Tawarkan wawasan baru atau referensi peristiwa terkini di industri mereka agar tetap relevan.
Misalnya: Setelah percakapan awal terhenti, Anda menindaklanjuti seminggu kemudian dengan email yang berisi artikel relevan tentang tren pasar di sektor mereka. Anda menawarkan untuk mendiskusikan bagaimana tren ini dapat berdampak pada strategi bisnis mereka.
Mengapa ini berhasil: Ketekunan adalah kuncinya, tetapi harus dilakukan dengan sengaja. Setiap titik kontak harus menunjukkan bahwa Anda terus mengikuti dunia mereka.
“Kegigihan tanpa tujuan adalah kebisingan. Ketekunan dengan wawasan adalah kekuatan.”
8. Memanfaatkan Referensi dan Hubungan Saling Menguntungkan: Pintu Terbuka Melalui Kepercayaan
Penjangkauan yang dingin memang sulit, namun perkenalan yang hangat akan membuat perbedaan besar. Gunakan referensi dan hubungan timbal balik untuk membuka pintu dan membangun kredibilitas secara instan.
Misalnya: Anda menyadari bahwa Anda memiliki hubungan timbal balik dengan CEO sebuah perusahaan teknologi menengah. Anda menghubungi koneksi itu terlebih dahulu, meminta perkenalan dengan CEO.
Mengapa ini berhasil: Referensi membawa kepercayaan. Rekomendasi dari seseorang yang mereka kenal langsung membedakan Anda dari yang lain.
“Pintu yang dibuka oleh kepercayaan tidak akan pernah tertutup oleh keraguan.”
9. Merangkul Pencarian Video: Tampil Tampil di Bidang yang Ramai
Pada tahun 2025, video adalah alat yang ampuh dalam mencari calon pembeli. Ini bersifat pribadi, langsung, dan menarik—langsung menghilangkan kebisingan kotak masuk yang berantakan.
Misalnya: Setelah mengirim email ke calon pelanggan, Anda menindaklanjuti dengan pesan video yang dipersonalisasi yang memperkenalkan diri Anda, membagikan bagaimana solusi Anda secara khusus mengatasi salah satu masalah mereka.
Mengapa ini berhasil: Video menambahkan sentuhan pribadi yang terkadang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata tertulis. Ini memanusiakan jangkauan Anda dan membantu Anda menonjol di kotak masuk yang ramai.
“Wajah yang terlihat adalah nama yang diingat. Pesan yang disampaikan adalah suatu ikatan yang terbentuk.”
Pikiran Terakhir:
Pencarian prospek penjualan pada tahun 2025 bukanlah tentang menjaring jaring yang luas—ini tentang presisi. Ini tentang menguasai keseimbangan antara ketekunan dan nilai, membangun hubungan nyata sebelum Anda meminta penjualan.
Dengan teknik ini, Anda akan beralih dari sekadar menjangkau prospek menjadi terhubung dengan mereka pada tingkat yang lebih dalam. Ingat, tujuannya bukan hanya untuk menemukan petunjuk—tetapi untuk menemukan petunjuk yang tepat. Orang-orang yang akan melihat Anda bukan hanya sebagai penjual, namun sebagai mitra dalam kesuksesan mereka.