10 Tips Manajemen Kelas Proaktif untuk Guru Baru

Diterbitkan: 2023-05-04

Manajemen kelas adalah aspek penting dari pengajaran yang efektif. Ini mengacu pada teknik dan strategi yang digunakan oleh guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menjaga ketertiban di kelas. Manajemen kelas yang efektif sangat penting untuk keberhasilan proses belajar mengajar.

Pada artikel ini, kita akan membahas beberapa tip pengelolaan kelas yang dapat membantu guru mempertahankan lingkungan belajar yang positif dan produktif.

1 – Tetapkan Harapan yang Jelas

Menetapkan harapan yang jelas sangat penting untuk pengelolaan kelas yang efektif. Ketika siswa memahami apa yang diharapkan dari mereka, mereka lebih cenderung berperilaku tepat dan terlibat dalam pembelajaran mereka.

Tetapkan Harapan yang Jelas

Pada bagian ini, kita akan membahas beberapa strategi yang dapat digunakan guru untuk menetapkan ekspektasi yang jelas di kelas mereka.

Buat Aturan Kelas

Salah satu cara paling efektif untuk menetapkan ekspektasi yang jelas adalah dengan membuat peraturan kelas. Aturan kelas harus dikomunikasikan dengan jelas kepada siswa dan harus ditegakkan secara konsisten. Ketika siswa memahami aturan dan tahu bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban atas perilaku mereka, mereka lebih cenderung mengikutinya.

Libatkan Siswa dalam Menetapkan Harapan

Guru juga dapat melibatkan siswa dalam menetapkan harapan. Ketika siswa memiliki suara tentang apa yang diharapkan dari mereka, mereka lebih cenderung merasa terlibat dalam pembelajaran mereka dan mengambil kepemilikan atas perilaku mereka. Guru dapat melibatkan siswa dalam menetapkan ekspektasi dengan menanyakan apa yang menurut mereka penting untuk lingkungan belajar yang positif dan dengan bekerja bersama mereka untuk membuat aturan kelas.

Komunikasikan Harapan dengan Jelas

Guru juga harus mengomunikasikan harapan dengan jelas kepada siswa mereka. Ini termasuk menjelaskan apa yang diharapkan dari siswa dalam hal perilaku, prestasi akademik, dan partisipasi. Guru juga harus memberi siswa instruksi yang jelas tentang cara menyelesaikan tugas dan harus menetapkan ekspektasi yang jelas untuk tenggat waktu dan tanggal jatuh tempo.

Gunakan Penguatan Positif

Menggunakan penguatan positif adalah cara lain yang efektif untuk menetapkan ekspektasi yang jelas. Ketika siswa dihargai untuk perilaku positif, mereka lebih cenderung melanjutkan perilaku itu di masa depan. Guru dapat menggunakan penguatan positif dengan memberikan pujian, pengakuan, dan hadiah bagi siswa yang memenuhi atau melebihi harapan.

Menegakkan Harapan Secara Konsisten

Menegakkan harapan secara konsisten juga penting untuk manajemen kelas yang efektif. Ketika siswa tahu bahwa aturan akan ditegakkan secara konsisten, mereka lebih cenderung mengikutinya. Guru harus menegakkan harapan dengan cara yang adil dan konsisten, dan harus menangani setiap pelanggaran harapan dengan segera dan tepat.

2 – Ciptakan Lingkungan Kelas yang Positif

Menciptakan lingkungan kelas yang positif merupakan aspek penting dari manajemen kelas yang efektif. Lingkungan kelas yang positif dapat membantu meningkatkan keterlibatan, motivasi, dan keberhasilan akademik siswa. Pada bagian ini, kita akan membahas beberapa strategi yang dapat digunakan guru untuk menciptakan lingkungan kelas yang positif.

Tunjukkan Antusiasme untuk Mengajar

Salah satu cara terpenting untuk menciptakan lingkungan kelas yang positif adalah dengan menunjukkan antusiasme untuk mengajar. Ketika guru bersemangat tentang materi pelajaran mereka dan ingin berbagi pengetahuan dengan siswa mereka, itu dapat memiliki efek menular pada siswa mereka. Siswa lebih mungkin terlibat dan termotivasi ketika guru mereka antusias dan bersemangat tentang apa yang mereka ajarkan.

Bersikaplah Menghormati dan Mendukung Siswa

Guru juga harus menghormati dan mendukung siswa mereka. Ini termasuk memperlakukan mereka dengan kebaikan dan kasih sayang, mengakui pencapaian mereka, dan memberi mereka dukungan yang mereka butuhkan untuk berhasil. Ketika siswa merasa dihargai dan didukung, mereka lebih cenderung merasa nyaman di kelas dan termotivasi untuk belajar.

Mendorong Partisipasi Siswa

Mendorong partisipasi siswa adalah strategi efektif lainnya untuk menciptakan lingkungan kelas yang positif. Ketika siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, berbagi ide, dan berpartisipasi dalam diskusi kelas, mereka lebih mungkin terlibat dan berinvestasi dalam pembelajaran mereka. Guru dapat mendorong partisipasi siswa dengan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung di mana siswa merasa nyaman untuk mengungkapkan pikiran dan pendapat mereka.

Kenali Siswa Anda

Guru juga harus berusaha untuk mengenal siswa mereka sebagai individu. Dengan mempelajari minat, kekuatan, dan tantangan siswanya, guru dapat menciptakan lingkungan kelas yang disesuaikan dengan kebutuhan siswanya. Hal ini dapat membantu membina hubungan positif antara guru dan siswa dan menciptakan rasa kebersamaan di dalam kelas.

Gunakan Bahasa Positif

Guru juga harus menggunakan bahasa yang positif saat berkomunikasi dengan siswanya. Ini termasuk menggunakan kata-kata dorongan dan pujian, menghindari bahasa negatif, dan berfokus pada aspek positif dari kinerja siswa mereka. Bahasa yang positif dapat membantu membangun harga diri siswa dan menciptakan lingkungan kelas yang lebih positif dan mendukung.

Rayakan Keanekaragaman

Akhirnya, guru harus merayakan keragaman di kelas mereka. Siswa berasal dari berbagai latar belakang dan memiliki berbagai pengalaman dan perspektif. Dengan merangkul keragaman ini dan menciptakan lingkungan kelas yang inklusif dan menerima semua siswa, guru dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan mendukung.

3 – Gunakan Penguatan Positif

Menggunakan penguatan positif adalah strategi yang ampuh untuk manajemen kelas yang efektif. Penguatan positif melibatkan pemberian pujian, pengakuan, dan penghargaan bagi siswa yang memenuhi atau melebihi harapan. Pendekatan ini berfokus pada memberi penghargaan pada perilaku positif daripada menghukum perilaku negatif, dan dapat menjadi cara yang efektif untuk mendorong siswa agar berperilaku tepat dan terlibat dalam pembelajaran mereka.

Ada beberapa cara guru dapat menggunakan penguatan positif di kelas mereka. Beberapa strategi meliputi:

Pujian Lisan:

Guru dapat memberikan pujian secara verbal kepada siswa yang menunjukkan perilaku positif. Ini bisa sesederhana mengatakan "Kerja bagus!" atau "Aku bangga padamu!" kepada siswa yang berpartisipasi di kelas atau menyelesaikan tugas tepat waktu.

Pujian tertulis:

Guru juga dapat memberikan pujian tertulis kepada siswa dengan meninggalkan catatan positif pada pekerjaan mereka atau dengan mengirimkan catatan kepada orang tua yang mengakui perilaku positif anak mereka.

Hadiah:

Guru juga dapat memberikan penghargaan kepada siswa yang menunjukkan perilaku positif. Hadiah bisa berwujud, seperti stiker atau hadiah kecil, atau tidak berwujud, seperti waktu luang ekstra atau kesempatan untuk memilih aktivitas kelas.

Budaya Kelas Positif:

Guru dapat menciptakan budaya kelas yang positif yang memperkuat perilaku positif. Ini dapat mencakup pengaturan kelas ekonomi di mana siswa mendapatkan poin untuk perilaku positif yang dapat ditukar dengan hadiah, atau membuat perayaan kelas untuk mencapai tujuan bersama.

Saat menggunakan penguatan positif, penting bagi guru untuk konsisten dalam pendekatan mereka. Siswa harus tahu perilaku apa yang dihargai dan bagaimana mereka bisa mendapatkan imbalan itu. Guru juga harus menghindari penggunaan hadiah sebagai suap atau sebagai satu-satunya motivator untuk perilaku positif. Sebaliknya, penghargaan harus digunakan untuk memperkuat perilaku positif dan mengakui usaha dan prestasi siswa.

Dengan menggunakan penguatan positif, guru dapat membantu menciptakan lingkungan kelas yang positif, mendukung, dan menarik bagi siswa mereka. Penguatan positif dapat mendorong siswa untuk memiliki perilaku mereka dan untuk lebih diinvestasikan dalam pembelajaran mereka. Selain itu, dapat membantu untuk membangun hubungan positif antara guru dan siswa dan untuk menumbuhkan rasa komunitas di dalam kelas.

4 – Tetapkan Aturan Kelas

Menetapkan aturan kelas adalah aspek penting dari manajemen kelas yang efektif. Peraturan kelas membantu menetapkan harapan yang jelas untuk perilaku dan memberikan kerangka kerja bagi siswa untuk memahami bagaimana mereka diharapkan berperilaku di kelas. Ketika aturan kelas dikomunikasikan dengan jelas dan ditegakkan secara konsisten, siswa lebih cenderung mengikutinya, yang mengarah ke lingkungan belajar yang positif dan produktif.

Dalam menetapkan peraturan kelas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru:

Sederhanakan:

Aturan kelas harus jelas, ringkas, dan mudah dipahami siswa. Guru harus menghindari membuat terlalu banyak aturan atau aturan yang terlalu rumit. Aturan umumnya adalah menjaga agar jumlah aturan tidak lebih dari lima atau enam.

Libatkan Siswa:

Guru dapat melibatkan siswa dalam proses pembuatan peraturan kelas. Ini dapat membantu siswa untuk memiliki perilaku mereka dan merasa lebih terlibat dalam lingkungan belajar. Guru dapat meminta masukan dari siswa tentang apa yang menurut mereka aturan penting untuk lingkungan kelas yang positif dan bekerja sama untuk membuat daftar aturan yang disetujui semua orang.

Aturan Posting:

Peraturan kelas harus dipasang di tempat yang menonjol di kelas sehingga siswa dapat dengan mudah merujuknya. Hal ini dapat membantu memperkuat ekspektasi dan memberikan pengingat visual bagi siswa tentang bagaimana mereka diharapkan berperilaku di dalam kelas.

Terapkan Secara Konsisten:

Aturan kelas harus ditegakkan secara konsisten dan adil. Ketika siswa tahu bahwa aturan akan ditegakkan secara konsisten, mereka lebih cenderung mengikutinya. Guru juga harus menangani setiap pelanggaran aturan dengan segera dan tepat.

Berkomunikasi dengan Orang Tua:

Guru harus mengkomunikasikan aturan kelas kepada orang tua dan wali sehingga mereka dapat memperkuat harapan di rumah. Ini dapat membantu menciptakan pendekatan yang konsisten terhadap manajemen perilaku dan memperkuat perilaku positif baik di kelas maupun di rumah.

Selain menetapkan aturan kelas, penting bagi guru untuk mengkomunikasikan harapan untuk perilaku, kinerja akademik, dan partisipasi kepada siswanya. Guru harus memberikan instruksi yang jelas tentang cara menyelesaikan tugas dan menetapkan harapan yang jelas untuk tenggat waktu dan tanggal jatuh tempo. Dengan menetapkan harapan yang jelas dan mengomunikasikannya secara konsisten, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif dan produktif yang mendukung keberhasilan siswa.

5 – Gunakan Pengaturan Tempat Duduk Kelas

Tata letak fisik ruang kelas dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap perilaku dan keterlibatan siswa. Pengaturan tempat duduk kelas dapat menjadi alat yang ampuh untuk manajemen kelas yang efektif. Jika dilakukan dengan baik, pengaturan tempat duduk dapat mendorong perilaku positif, meningkatkan keterlibatan, dan menciptakan rasa kebersamaan di dalam kelas.

Ada beberapa pengaturan tempat duduk berbeda yang dapat digunakan guru di kelas mereka, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri. Beberapa pengaturan tempat duduk yang umum meliputi:

Baris Tradisional:

Dalam susunan ini, meja disusun berjejer lurus menghadap ke depan kelas. Susunan ini sering digunakan untuk pengajaran dengan gaya ceramah dan dapat berguna untuk membuat siswa tetap fokus pada guru.

Cluster atau Pod:

Dalam susunan ini, meja-meja disusun dalam kelompok-kelompok kecil atau berkelompok yang saling berhadapan. Pengaturan ini dapat mempromosikan kolaborasi dan mendorong siswa untuk bekerja sama.

Bentuk-U:

Dalam susunan ini, meja disusun dalam bentuk U besar menghadap ke depan kelas. Pengaturan ini dapat mendorong diskusi dan mendorong siswa untuk berperan serta di kelas.

Setengah lingkaran:

Dalam susunan ini, meja-meja disusun setengah lingkaran menghadap ke depan kelas. Pengaturan ini dapat mendorong diskusi dan mendorong siswa untuk terlibat satu sama lain dan guru.

Saat memilih pengaturan tempat duduk, guru hendaknya mempertimbangkan kebutuhan siswa mereka, jenis pelajaran yang mereka ajarkan, dan tujuan yang mereka miliki untuk kelas mereka. Guru mungkin perlu bereksperimen dengan pengaturan tempat duduk yang berbeda untuk menemukan apa yang terbaik untuk kelas dan siswa khusus mereka.

Selain memilih pengaturan tempat duduk, guru juga dapat menggunakan tugas tempat duduk secara strategis untuk mendorong perilaku dan keterlibatan yang positif. Misalnya, guru dapat memilih untuk mendudukkan siswa yang mudah terganggu atau mengganggu lebih dekat ke depan kelas atau di samping siswa yang berperilaku baik. Guru juga dapat menempatkan siswa secara strategis yang mungkin mendapat manfaat dari dukungan tambahan, seperti siswa berkebutuhan khusus, di samping teman sebaya yang dapat memberikan bantuan.

Baca Juga: 6 Alasan Memilih Model Pendidikan Online Tahun 2023

6 – Gunakan Komunikasi yang Efektif

Komunikasi yang efektif adalah komponen penting dari manajemen kelas. Ketika guru berkomunikasi secara efektif, mereka dapat membangun hubungan positif dengan siswa mereka, mendorong keterlibatan, dan mencegah atau menyelesaikan konflik. Komunikasi yang efektif melibatkan komunikasi verbal dan nonverbal, serta mendengarkan secara aktif.

Berikut adalah beberapa tips untuk menggunakan komunikasi yang efektif di kelas:

Gunakan Bahasa Positif:

Guru harus menggunakan bahasa yang positif ketika berkomunikasi dengan siswa mereka. Ini berarti menggunakan kata-kata yang menyemangati dan mendukung, bukan negatif atau kritis. Bahasa yang positif dapat membantu siswa merasa lebih nyaman dan didukung di dalam kelas.

Jadilah Jelas dan Ringkas:

Guru harus berkomunikasi dengan jelas dan ringkas dengan siswa mereka. Ini berarti menggunakan bahasa yang sederhana dan menghindari jargon atau istilah teknis yang mungkin tidak dipahami siswa. Guru juga harus jelas tentang harapan dan instruksi, sehingga siswa tahu apa yang diharapkan dari mereka.

Gunakan Komunikasi Nonverbal:

Komunikasi nonverbal, seperti bahasa tubuh, juga bisa menjadi alat yang efektif untuk pengelolaan kelas. Guru harus menyadari bahasa tubuh mereka sendiri, serta bahasa tubuh siswa mereka. Misalnya, seorang guru yang berdiri dengan tangan bersilang mungkin tampak tertutup dan tidak dapat didekati, sementara seorang guru yang tersenyum dan melakukan kontak mata mungkin tampak lebih ramah dan mudah didekati.

Mendengarkan secara aktif:

Mendengarkan secara aktif melibatkan memperhatikan apa yang dikatakan orang lain dan merespons dengan tepat. Guru harus berlatih mendengarkan secara aktif saat berkomunikasi dengan siswanya, sehingga mereka dapat lebih memahami kebutuhan dan perhatian mereka.

Berikan umpan balik:

Guru harus memberikan umpan balik kepada siswa mereka, baik positif dan konstruktif. Umpan balik dapat membantu siswa memahami bagaimana mereka melakukannya dan apa yang dapat mereka lakukan untuk meningkatkan.

Gunakan Teknologi:

Teknologi juga dapat menjadi alat yang berguna untuk komunikasi yang efektif. Pengajar dapat menggunakan email, aplikasi perpesanan, atau sistem pengelolaan pembelajaran untuk berkomunikasi dengan siswa dan memberikan umpan balik tentang tugas.

Selain tips ini, penting bagi guru untuk membangun hubungan yang positif dengan siswanya. Ketika siswa merasa bahwa guru mereka peduli terhadap mereka dan kesuksesan mereka, mereka lebih cenderung terlibat dan berperilaku baik di dalam kelas. Membangun hubungan yang positif dapat melibatkan menghabiskan waktu untuk mengenal siswa, menunjukkan minat pada kehidupan mereka di luar sekolah, dan mengakui prestasi mereka.

7 – Gunakan Alat Bantu Visual

Alat bantu visual dapat menjadi alat yang ampuh untuk melibatkan siswa dan meningkatkan pengalaman belajar mereka. Guru dapat menggunakan alat bantu visual untuk mengilustrasikan konsep kunci, menyajikan informasi dengan cara yang lebih menarik, dan membantu siswa memahami topik yang kompleks. Contoh alat bantu visual termasuk diagram, bagan, dan video.

8 – Dorong Partisipasi Siswa

Mendorong partisipasi siswa dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih menarik dan produktif. Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan, berbagi ide, dan berpartisipasi dalam diskusi kelas.

Ini dapat membantu mengembangkan keterampilan berpikir kritis, mendorong keterlibatan siswa, dan menciptakan rasa kebersamaan di dalam kelas.

9 – Gunakan Teknologi

Teknologi dapat menjadi alat yang berharga untuk mengelola kelas. Guru dapat menggunakan teknologi untuk menyajikan informasi dengan cara yang lebih menarik dan interaktif, menyediakan sumber daya online untuk siswa, dan berkomunikasi dengan siswa dan orang tua. Misalnya, guru dapat menggunakan papan diskusi online, situs web pendidikan, dan sistem manajemen pembelajaran untuk meningkatkan pengalaman belajar.

10 – Jadilah Fleksibel

Akhirnya, guru harus fleksibel dalam pendekatan mereka terhadap pengelolaan kelas. Setiap siswa berbeda, dan apa yang berhasil untuk satu siswa mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Guru harus bersedia untuk menyesuaikan strategi pengajaran dan teknik manajemen kelas yang diperlukan untuk mengakomodasi kebutuhan individu siswa mereka.

Kesimpulan

Manajemen kelas yang efektif sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan produktif. Dengan menetapkan ekspektasi yang jelas, menciptakan lingkungan kelas yang positif, menggunakan penguatan positif, menetapkan aturan kelas, menggunakan komunikasi yang efektif, menggunakan alat bantu visual, mendorong partisipasi siswa, menggunakan teknologi, dan bersikap fleksibel, guru dapat mengelola kelas mereka secara efektif dan menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran dan keberhasilan siswa.

Dengan mengikuti tip manajemen kelas ini, guru dapat memastikan bahwa siswa mereka terlibat, termotivasi, dan bersemangat untuk belajar. Penting untuk diingat bahwa setiap siswa itu unik dan guru harus bersedia menyesuaikan pendekatan mereka untuk memenuhi kebutuhan masing-masing. Dengan strategi manajemen kelas yang tepat, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang sukses yang bermanfaat bagi diri mereka sendiri dan siswa mereka.