Bagaimana Merangkul Kebosanan Dapat Meningkatkan Produktivitas Anda

Diterbitkan: 2023-04-29

Dalam lanskap teknologi yang berubah dengan cepat saat ini, kita sering menemukan diri kita berusaha keras untuk menghindari kebosanan. Kami mengisi hari-hari kami dengan gangguan dan aktivitas tanpa akhir, selalu mencari rangsangan baru untuk membuat diri kami terhibur dan terlibat. Tapi bagaimana jika kita kehilangan manfaat dari kebosanan? Penelitian telah menunjukkan bahwa kebosanan dapat menjadi alat yang ampuh untuk meningkatkan perhatian, kreativitas, dan produktivitas.

Dengan merangkul kebosanan dan menerapkan pendekatan yang penuh perhatian pada rutinitas harian kita, kita dapat membuka potensi penuh kita dan mencapai tingkat pertumbuhan pribadi dan peningkatan diri yang lebih tinggi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi ilmu tentang perhatian dan manfaat kebosanan serta memberikan tip tingkat ahli untuk merangkul dan menggunakannya untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan.

Manfaat Bosan

Membiarkan diri kita mengalami kebosanan dapat memberikan beberapa manfaat bagi kesehatan mental dan fungsi kognitif kita. Kebosanan dapat memberikan kesempatan untuk introspeksi dan refleksi, yang dapat meningkatkan kesadaran diri dan kejernihan pikiran. Selain itu, kebosanan dapat merangsang kreativitas dengan membiarkan pikiran mengembara dan menghasilkan ide-ide baru.

Penelitian telah menunjukkan bahwa "jaringan mode default" (DMN) otak kita diaktifkan selama periode istirahat dan kebosanan. DMN adalah sekumpulan wilayah otak yang saling berhubungan yang aktif saat kita tidak berfokus pada dunia luar dan sebaliknya terlibat dalam proses pemikiran yang mengacu pada diri sendiri. Saat DMN diaktifkan, kita cenderung terlibat dalam pemikiran imajinatif dan kreatif.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal “Neuroscience” pada tahun 2013 menemukan bahwa individu yang mengalami kebosanan selama tugas tampil lebih baik pada tugas kreativitas berikutnya dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami kebosanan. Para peneliti menyimpulkan bahwa kebosanan dapat meningkatkan kognisi kreatif dengan membiarkan pikiran mengembara dan menghasilkan ide-ide baru.

Ilmu Perhatian

Kemampuan kita untuk memfokuskan dan mempertahankan perhatian sangat penting untuk produktivitas dan kinerja tugas. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa perhatian kita adalah sumber daya terbatas yang dapat habis seiring waktu. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal “Cognition” pada tahun 2009 menemukan bahwa peserta yang diminta untuk mempertahankan perhatian pada tugas dalam waktu lama menunjukkan penurunan kinerja, yang diukur dengan waktu reaksi dan akurasi. Para peneliti menyimpulkan bahwa sumber daya otak untuk perhatian dapat habis dari waktu ke waktu, menyebabkan penurunan kinerja.

Selain itu, terlalu banyak rangsangan juga dapat merusak perhatian dan produktivitas kita . Pada tahun 2013, sebuah studi yang diterbitkan di Ilmu Psikologi menemukan bahwa orang yang terpapar visual yang intens seperti lampu yang berkedip cepat dan gambar yang bergerak cepat mengalami penurunan kemampuan kognitif dan rentang perhatian dibandingkan dengan mereka yang mengalami stimulasi tingkat rendah.

Tips Praktis Melawan Kebosanan

Beristirahatlah secara teratur

Beristirahat secara teratur sepanjang hari sangat penting untuk tetap produktif dan fokus. Otak kita tidak dirancang untuk mempertahankan tingkat perhatian yang tinggi untuk waktu yang lama. Beristirahat sejenak memberi otak kita kesempatan untuk mengisi ulang dan mengatur ulang, memungkinkan kita untuk kembali ke tugas kita dengan energi dan fokus yang diperbarui. Penelitian telah menunjukkan bahwa jeda singkat dalam perhatian benar-benar dapat meningkatkan kinerja pada tugas-tugas selanjutnya, jadi jangan takut untuk menjauh dari pekerjaan Anda selama beberapa menit sesekali.

Putuskan sambungan dari teknologi

Teknologi telah mengubah cara kita hidup dan bekerja, tetapi juga bisa menjadi sumber utama gangguan dan stres. Konektivitas yang konstan dapat membuat kita sulit untuk memutuskan sambungan dan benar-benar membiarkan diri kita bosan. Jurnal “Computers in Human Behavior” pada tahun 2018 menemukan bahwa individu yang melaporkan tingkat stres terkait teknologi yang lebih tinggi juga melaporkan tingkat produktivitas dan kepuasan kerja yang lebih rendah.

Jadi, jika Anda merasa kewalahan atau terganggu, coba cabut dari perangkat Anda untuk sementara waktu. Bahkan istirahat sejenak dari teknologi dapat membantu Anda merasa lebih fokus dan produktif. Pertimbangkan untuk menyisihkan waktu yang ditentukan di siang hari untuk memeriksa email atau media sosial Anda, dan matikan notifikasi di waktu lain.

Kiat: Jika Anda mengandalkan teknologi, pilih rangkaian alat yang tepat untuk Anda sendiri. Misalnya, jika Anda seorang desainer, maka gunakanlah laptop terbaik untuk para desainer agar Anda tetap produktif saat menggunakannya. Menggunakan alat yang tepat memungkinkan Anda menjadi lebih produktif, dan juga memberi Anda kepercayaan diri untuk melanjutkan saat Anda siap.

Biarkan diri Anda melamun

Melamun sering dilihat sebagai tanda kemalasan atau kurang fokus, tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa itu sebenarnya bisa menjadi alat yang ampuh untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah. Saat kita membiarkan pikiran kita mengembara, kita lebih mungkin membuat koneksi dan asosiasi yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal “Psychology of Aesthetics, Creativity, and the Arts” menemukan bahwa melamun berhubungan positif dengan kinerja kreatif. Jadi, lain kali Anda menemukan diri Anda menatap ke luar angkasa, jangan merasa bersalah – Anda mungkin memberi otak Anda kesempatan yang dibutuhkannya untuk menghasilkan sesuatu yang benar-benar inovatif.

Cobalah hal-hal baru

Terlibat dalam pengalaman dan aktivitas baru dapat membantu menstimulasi otak kita dan memecah rutinitas harian kita yang monoton. Saat kita mengekspos diri kita pada situasi baru dan menantang, kita memaksa otak kita untuk beradaptasi dan belajar, yang dapat meningkatkan fungsi kognitif dan memori.

"Psychology and Aging" menerbitkan sebuah penelitian yang menemukan bahwa terlibat dalam aktivitas baru dan menantang dapat meningkatkan fungsi kognitif dan memori pada orang dewasa yang lebih tua. Jadi, apakah itu mencoba hobi baru atau menjelajahi bagian kota yang baru, maju dan keluarlah dari zona nyaman Anda. Cobalah sesuatu yang baru – otak Anda akan berterima kasih untuk itu.

Beberapa tips lanjutan

Perhatian

Untuk benar-benar menerima kebosanan dan membuka potensi penuhnya untuk produktivitas, penting untuk menerapkan pendekatan yang penuh perhatian pada rutinitas harian kita. Mindfulness melibatkan hadir dan terlibat dalam momen saat ini, tanpa penilaian atau gangguan. Dengan menumbuhkan pola pikir yang penuh perhatian, kita dapat belajar menghargai nilai kebosanan dan menggunakannya sebagai alat untuk pertumbuhan pribadi dan peningkatan diri.

Tip tingkat ahli untuk mengatasi kebosanan adalah berlatih meditasi mindfulness. Latihan meditasi teratur, menurut penelitian, dapat meningkatkan perhatian, mengurangi stres, dan meningkatkan perasaan sejahtera. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal “Frontiers in Human Neuroscience” pada tahun 2012 menemukan bahwa peserta yang berlatih meditasi mindfulness selama delapan minggu menunjukkan peningkatan kepadatan materi abu-abu di daerah otak yang terkait dengan perhatian dan pengaturan emosi.

Amalkan Syukur

Tips lain untuk merengkuh kebosanan adalah dengan melatih rasa syukur. Berfokus pada aspek positif dari hidup kita memungkinkan kita mengalihkan perhatian kita dari pikiran dan emosi negatif atau mengganggu. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal “Emotion” pada tahun 2007 menemukan bahwa partisipan yang mempraktikkan rasa syukur menunjukkan peningkatan aktivitas di wilayah otak yang terkait dengan ikatan sosial dan pemrosesan penghargaan.

Latihan yang disengaja

Latihan yang disengaja melibatkan penetapan tujuan tertentu dan terlibat dalam latihan yang terfokus dan disengaja untuk mencapai tujuan tersebut. Kita dapat meningkatkan keterampilan dan keahlian kita dari waktu ke waktu dengan memecah tugas kompleks menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan dapat dikelola. Menurut sebuah studi tahun 1993 yang diterbitkan dalam “Psychological Review,” terbukti bahwa praktik yang disengaja adalah dasar dari kinerja elit di berbagai bidang seperti musik, olahraga, dan catur. Misalnya, berlangganan aplikasi ringkasan buku dan buat praktik mendengarkan kebijaksanaan setiap hari. Dan lakukan bersamaan dengan sesuatu yang tidak terpikirkan (misalnya; menyikat gigi, membuat kopi, dll.,).

Refleksi yang bertujuan

Refleksi yang bertujuan melibatkan refleksi aktif pada pengalaman kita dan menggunakan refleksi itu untuk memandu tindakan kita di masa depan. Dengan merenungkan keberhasilan dan kegagalan kita, kita dapat belajar dari kesalahan kita dan membuat keputusan yang lebih baik di masa depan. Sebagaimana dibuktikan oleh makalah penelitian tahun 2011 yang ditampilkan dalam Perilaku Organisasi dan Proses Keputusan Manusia, meluangkan waktu untuk secara sengaja mempertimbangkan tindakan seseorang terkait dengan kesuksesan pekerjaan maupun pengembangan karir secara keseluruhan.

Pola pikir berkembang

Pola pikir berkembang melibatkan melihat tantangan sebagai peluang untuk tumbuh dan belajar, bukan sebagai hambatan yang harus dihindari. Dengan merangkul proses pembelajaran dan pengembangan, kita dapat meningkatkan keterampilan dan keahlian kita dari waktu ke waktu. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal “Personality and Social Psychology Review” pada tahun 2012 menemukan bahwa individu yang menumbuhkan mindset berkembang lebih cenderung bertahan dalam menghadapi tantangan dan mencapai tujuan mereka.

Bungkus

Kesimpulannya, kebosanan bukanlah sesuatu yang harus ditakuti atau dihindari, melainkan keadaan pikiran yang dapat menawarkan peluang berharga untuk pertumbuhan dan perbaikan diri. Dengan menerapkan pendekatan penuh perhatian pada rutinitas sehari-hari kita dan dengan sengaja terlibat dalam praktik yang disengaja, rasa syukur, refleksi yang bertujuan, dan mindset berkembang, kita dapat membuka potensi penuh dari kebosanan dan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan kita.

Meskipun tampaknya berlawanan dengan intuisi, mengambil jeda yang disengaja untuk tidak melakukan apa pun sebenarnya dapat meningkatkan kemampuan kita untuk fokus dan meningkatkan produktivitas kita secara keseluruhan. Jadi saat Anda merasa bosan, cobalah merangkul momen tersebut dan menggunakannya sebagai kesempatan untuk terlibat dalam mindfulness, refleksi, atau latihan yang disengaja. Dengan sedikit ketekunan dan kesabaran, Anda mungkin menemukan bahwa kebosanan bisa menjadi sekutu yang kuat dalam mencapai tujuan dan meningkatkan kualitas hidup Anda.