Perbedaan Antara Outsourcing dan Outstaffing: Yang Perlu Anda Ketahui

Diterbitkan: 2023-02-21

Dengan meningkatnya konektivitas global, model layanan TI outsourcing telah menjadi hal biasa untuk memenuhi berbagai kebutuhan bisnis perusahaan. Sementara outsourcing dan outstaffing mungkin terdengar seperti istilah yang dapat dipertukarkan, ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya. Keduanya dapat bermanfaat bagi bisnis Anda tergantung pada tujuan yang ingin Anda capai. Baca terus untuk mengetahui perbedaan antara outsourcing dan outstaffing, manfaat masing-masing, dan tips menemukan mitra yang tepat untuk masing-masing.

Apa itu Outsourcing dan Outstaffing?

Outsourcing dan outstaffing adalah dua model bisnis berbeda yang sering membutuhkan klarifikasi. Berikut ini perbedaan utama antara kedua pendekatan bisnis ini.

Pengalihdayaan adalah saat Anda mengontrak perusahaan atau individu lain untuk menyediakan layanan atau memproduksi produk untuk Anda. Jenis outsourcing yang paling umum adalah manufaktur, tetapi juga dapat mencakup layanan seperti layanan pelanggan, akuntansi, dan bahkan TI.

Outstaffing, di sisi lain, adalah saat Anda membawa staf tambahan untuk membantu proyek atau tugas tertentu sesuai kebutuhan. Ini bisa berupa apa saja mulai dari mempekerjakan penulis lepas hingga memberikan bantuan tambahan untuk acara besar. Outstaffing umumnya lebih murah daripada outsourcing karena Anda tidak membayar biaya overhead seperti manfaat dan ruang kantor. Anda dapat mempekerjakan pemrogram profesional di agen outstaffing IT Talmatic. Perusahaan augmentasi staf ini menyediakan layanan untuk mempekerjakan berbagai jenis pengembang: dari pemrogram python hingga pemrogram golang.

Jadi, mana yang tepat untuk bisnis Anda? Itu sangat tergantung pada kebutuhan Anda. Jika Anda memiliki proyek satu kali yang membutuhkan keterampilan khusus, outstaffing mungkin merupakan cara yang tepat. Jika Anda memerlukan bantuan berkelanjutan dengan tugas atau proses tertentu, outsourcing mungkin merupakan pilihan yang lebih baik.

Model Pengalihdayaan TI

Sans titre 29

Tidak ada jawaban satu ukuran untuk semua untuk model outsourcing IT apa yang terbaik untuk organisasi tertentu. Jenis bisnis, ukurannya, rencana pertumbuhan, budaya, dan anggaran semuanya berperan dalam menentukan model mana yang paling masuk akal. Berikut adalah empat model outsourcing TI yang populer:

  • Model Berbasis Proyek. Model ini biasanya digunakan untuk proyek yang spesifik dan terdefinisi dengan baik dengan ruang lingkup dan garis waktu yang tetap. Setelah proyek selesai, hubungan antara organisasi dan penyedia layanan TI berakhir. Model ini bekerja dengan baik ketika ada pemahaman yang jelas tentang apa yang perlu diselesaikan dan ketika ada interaksi yang terbatas atau tidak ada sama sekali antara tim TI internal dan penyedia layanan.
  • Model Layanan Terkelola. Dalam model ini, penyedia layanan TI mengelola semua atau sebagian infrastruktur dan operasi TI organisasi. Penyedia juga dapat memberikan dukungan pengguna akhir sebagai bagian dari perjanjian. Model ini bekerja dengan baik untuk organisasi yang tidak memiliki sumber daya atau keahlian internal untuk secara efektif mengelola lingkungan TI mereka sendiri. Ini juga dapat digunakan untuk melengkapi tim TI internal yang sudah ada.
  • Model Co-sourcing. Dalam model ini, organisasi dan penyedia layanan TI berbagi tanggung jawab untuk mengelola lingkungan TI organisasi. Ini dapat dilakukan baik berdasarkan proyek atau sebagai bagian dari hubungan yang berkelanjutan. Model ini bekerja dengan baik ketika ada kebutuhan untuk kolaborasi yang erat.

Manfaat Model Pengalihdayaan TI

Ada banyak manfaat dari model outsourcing TI. Salah satu manfaatnya adalah dapat membantu organisasi menghemat biaya. Pengalihdayaan TI juga dapat membantu organisasi meningkatkan efisiensi dan kualitas. Selain itu, outsourcing TI dapat membantu organisasi mendapatkan akses ke teknologi dan bakat baru. Terakhir, outsourcing TI dapat membantu mengurangi risiko bagi organisasi.

Outsourcing vs Outstaffing: Apa Perbedaannya

Istilah "outsourcing" dan "outstaffing" sering digunakan secara bergantian dalam dunia bisnis. Namun, ada perbedaan besar antara kedua layanan tersebut. Mari kita lihat lebih dekat perbedaan kritis antara outsourcing dan outstaffing:

Outsourcing melibatkan mempekerjakan perusahaan pihak ketiga untuk menangani semua atau sebagian dari operasi bisnis Anda. Ini dapat mencakup apa saja mulai dari manufaktur hingga layanan pelanggan. Tujuan utama outsourcing adalah menghemat uang dengan meminta orang lain melakukan pekerjaan untuk Anda.

Outstaffing, di sisi lain, melibatkan perekrutan kontraktor individu untuk mengerjakan proyek tertentu. Ini sering digunakan ketika bisnis membutuhkan bantuan ekstra tetapi tidak ingin berkomitmen untuk mempekerjakan karyawan penuh waktu. Outstaffing bisa lebih murah daripada outsourcing karena Anda hanya membayar untuk pekerjaan yang diselesaikan.

Jadi, apa pilihan terbaik untuk bisnis Anda? Itu sangat tergantung pada kebutuhan dan anggaran Anda. Jika Anda memerlukan bantuan jangka panjang dengan berbagai bidang bisnis Anda, maka outsourcing mungkin merupakan cara yang tepat. Jika Anda hanya membutuhkan bantuan sementara dengan proyek tertentu, maka outstaffing bisa menjadi pilihan yang lebih baik.

Bagaimana Cara Menemukan Mitra untuk Proyek Outsourcing atau Outstaffing Anda?

Sans titre 30

Ketika Anda siap untuk membawa bisnis Anda ke tingkat berikutnya, Anda dapat mempertimbangkan outsourcing atau outsourcing. Tapi bagaimana Anda menemukan mitra yang tepat untuk proyek Anda? Berikut adalah beberapa tips:

  1. Tentukan tujuan Anda. Apa yang ingin Anda capai dengan outsourcing atau outstaffing? Jadilah sespesifik mungkin.
  2. Meneliti mitra potensial. Setelah Anda mengetahui apa yang Anda cari, saatnya untuk mulai mengevaluasi penyedia potensial. Baca ulasan online, bandingkan harga, dan minta rujukan dari sumber tepercaya.
  3. Pertimbangkan kecocokan budaya. Bekerja dengan mitra yang berbagi nilai-nilai Anda dan memahami budaya perusahaan Anda adalah penting. Ini akan membuat komunikasi dan kolaborasi menjadi lebih mudah.
  4. Bandingkan proposal. Setelah Anda mempersempit daftar calon mitra, mintalah proposal mendetail dari masing-masing mitra. Bandingkan kualifikasi, pengalaman, dan harga mereka untuk menemukan yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
  5. Membuat sebuah keputusan. Setelah mempertimbangkan dengan matang, saatnya memilih mitra yang tepat untuk Anda dan tujuan bisnis Anda.

Kesimpulan

Kesimpulannya, outsourcing dan outstaffing adalah dua pendekatan yang sangat berbeda untuk bekerja dengan personel eksternal. Setiap metode memiliki manfaat yang berbeda, tergantung pada kebutuhan bisnis Anda. Sebelum melakukan keduanya, penting untuk menganalisis kedua cara tersebut terhadap tujuan perusahaan Anda. Jika Anda memerlukan bantuan untuk memutuskan pendekatan mana yang terbaik untuk Anda, pertimbangkan untuk berbicara dengan konsultan yang berspesialisasi dalam pengoptimalan proses bisnis.