Psikologi Warna dalam Desain Label dan Kemasan

Diterbitkan: 2024-03-22

Jika Anda pernah mendengar bahwa 85% pensil yang digunakan di Amerika Serikat berwarna kuning, apakah Anda akan langsung memasukkan warna kuning ke dalam desain iklan Anda untuk meningkatkan pendapatan Anda?

Psikologi warna dalam desain label dan kemasan merupakan subjek yang kompleks. Beberapa perusahaan langsung mendapatkan kombinasi warna yang tepat, sementara yang lain memerlukan waktu berbulan-bulan untuk menentukan mana yang lebih sesuai dengan target audiens mereka.

Namun, satu hal yang jelas: tidak ada aturan praktis untuk menentukan warna. Meski begitu, setiap pemilik merek pasti memiliki latar belakang yang mungkin bisa membantu dalam menentukan apakah warna kuning merupakan warna yang tepat untuk pemasaran atau hanya mitos belaka.

Artikel ini akan mempelajari bagaimana warna yang berbeda dapat memengaruhi perilaku pelanggan dan pengambilan keputusan serta apa saja tip praktis untuk memilih warna yang tepat.

Memahami Psikologi Warna

Maskapai penerbangan terkemuka seperti United States Airlines, Lufthansa, dan KLM memilih warna biru sebagai warna utama mereka; Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa? Karena biru adalah warna yang dapat dipercaya.

Demikian pula Subway memilih warna kuning dan hijau karena kuning berarti ceria, dan hijau (menargetkan generasi muda) adalah warna kesegaran.

Ini berarti warna memainkan peran penting dalam menentukan perilaku konsumen dan memengaruhi keputusan yang mungkin mereka ambil. Oleh karena itu, jika Harley mulai menjual edisi glitter pink, hal tersebut tidak akan sejalan dengan pemiliknya yang ingin tampil tangguh.

Berikut ini adalah warna yang paling umum digunakan dan bagaimana konsumen memandangnya:

  • Merah menunjukkan keganasan, sering dikaitkan dengan gairah, kegembiraan, kekuatan umum, dan kehangatan. Hal ini biasa terjadi pada perusahaan hiburan dan gaya hidup seperti Disney, Lego, Marlboro, McDonalds, dan Netflix.
  • Hitam adalah warna merek premium dan elegan. Seringkali dipadukan dengan elemen warna putih.
  • Hijau diasosiasikan dengan Bumi. Menenangkan membawa keseimbangan, pemulihan, harmoni, dan kedamaian dalam pikiran. Ini digunakan oleh berbagai perusahaan besar, seperti Starbucks, Xbox, Lacoste, Spotify, dan Subway.
  • Warna biru melambangkan laut. Sebagian besar merek memilih warna biru untuk memberikan kesan di benak audiens targetnya. Twitter, Vimeo, Facebook, dan IBM hanyalah beberapa perusahaan yang memilih warna biru sebagai identitas merek mereka.

Pentingnya Warna Secara Global

Warna memiliki beragam makna budaya secara global. Merah melambangkan keberuntungan di Tiongkok tetapi menandakan bahaya di Barat. Putih mewakili kemurnian di beberapa budaya namun kesedihan di budaya lain.

Demikian pula, warna biru membangkitkan ketenangan di Barat, namun mungkin melambangkan keabadian di beberapa budaya Timur. Penting untuk memahami variasi-variasi ini demi komunikasi yang efektif dan rasa hormat antar negara.

Warna dan Identitas Merek

Warna suatu merek berkontribusi signifikan terhadap identitas dan nilai-nilainya. Warna adalah salah satu cara paling efektif untuk membangun hubungan yang kuat antara merek dan target pasarnya.

Misalnya, Coca-Cola menggunakan warna merah untuk membangkitkan kegembiraan dan energi. Demikian pula, raksasa teknologi Apple memilih gambar minimalis dan ramping dengan skema warna putih yang sederhana namun canggih.

Merek memilih warna yang selaras dengan komitmen mereka terhadap inovasi dan pendekatan ramah pengguna.

Jika Anda belum membuat logo merek, Anda dapat menggunakan Image Upscaler yang merupakan AI Image Generator gratis. Ini dapat membantu Anda mendapatkan gambaran tentang tampilan logo yang Anda inginkan sebelum menyewa seorang desainer. Generator AI Image ini hanya membutuhkan waktu 20-60 detik untuk menghasilkan gambar secara gratis. Yang harus Anda lakukan hanyalah memberikan detail dan informasi penting dan membiarkan AI melakukan keajaibannya. Dengan cara ini, Anda dapat memberikan referensi yang tepat kepada desainer untuk membuat logo sempurna yang menyampaikan pesan yang tepat untuk merek Anda.

Meskipun demikian, selalu gunakan warna yang konsisten untuk menjadikannya identitas merek Anda. Misalnya, lengkungan emas McDonald's, dengan tirai merah dan kuning, dapat dikenali secara global. Konsistensi visual ini membangun hubungan yang kuat dengan konsumen, memperkuat ingatan dan loyalitas merek.

Tren Warna dalam Desain Kemasan

Memasuki tahun baru, desain kemasan segar sedang menjadi tren. Tren ini menawarkan ide-ide baru bagi bisnis untuk berkembang dan berinteraksi dengan konsumen. Terlepas dari ukuran bisnisnya, tren ini memberikan setiap perusahaan peluang yang sama untuk mempertahankan diri dalam pasar yang kompetitif.

Tren desain kemasan paling populer tahun ini adalah:

● Bahan Kompos dan Dapat Terurai Secara Hayati

Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan produk ramah lingkungan, merek lebih fokus pada penggunaan bahan yang dapat dibuat kompos dan dapat terurai secara hayati dalam desain kemasannya. Merek akan memprioritaskan penggunaan warna hijau karena melambangkan alam dan bumi.

● Kombinasi Warna Cerah dan Berani

Desain kemasan kemungkinan besar akan menjadi kanvas untuk kombinasi warna yang cerah dan berani. Gaya dan desain yang menarik perhatian dengan skema warna kontras dipadukan ke dalam desain untuk menyampaikan pesan dan kepribadian merek.

Akhir-akhir ini, merek bereksperimen dengan kombinasi warna yang tidak biasa agar menonjol di pasar dan memberi kesan.

● Desain Bersih dan Minimal

Di era sekarang, less is more. Merek memilih desain minimal dan sederhana. Ini membantu mereka untuk fokus pada elemen penting untuk menciptakan tampilan yang lebih menarik secara visual. Desain minimal seperti itu tidak hanya menyampaikan kejelasan tetapi juga berkontribusi dalam menyampaikan suara merek secara efektif.

Tren Warna Masa Depan Berdasarkan Riset Pasar

Karena keberlanjutan terus menjadi kekuatan pendorong tren warna, merek kemungkinan akan lebih fokus menggunakan kontras warna biru dan hijau. Warna-warna ini membangkitkan rasa percaya dan tanggung jawab.

Selain itu, perpaduan teknologi dengan desain kemasan dapat menampilkan tampilan metalik dan futuristik, mencerminkan modernitas dan inovasi.

Warna dan Perilaku Konsumen

Pilihan warna juga sangat mempengaruhi perilaku konsumen karena terkait dengan emosi dan persepsi. Selain itu, intensitas dan kecerahan warna juga mempengaruhi reaksi konsumen.

Warna-warna hangat seperti merah, merah muda, dan kuning membangkitkan kegembiraan, sedangkan warna-warna sejuk seperti putih dan biru menghasilkan kedamaian dan relaksasi.

Pengaruh Warna Terhadap Keputusan Pembelian

Warna yang berbeda membangkitkan emosi dan respons yang bervariasi. Setiap warna dikaitkan dengan emosi. Beberapa di antaranya yang penting tercantum sebagai berikut:

  • Merah menciptakan rasa urgensi dan gairah.
  • Oranye melambangkan informalitas, keterjangkauan, dan keramahan.
  • Kuning menciptakan harapan dan sifat bahagia.
  • Ungu menghasilkan royalti dan kemewahan.
  • Biru melambangkan kepercayaan dan ketenangan.
  • Emas menciptakan rasa pesona dan jarak.

Peran Warna dalam Menciptakan Kualitas dan Nilai

Peran warna melampaui estetika; itu membentuk persepsi nilai dan kualitas. Merek premium sering kali menggunakan warna yang kaya dan dalam untuk menyampaikan kemewahan dan kecanggihan.

Sebaliknya, warna-warna cerah dan ceria dapat mengkomunikasikan keterjangkauan dan kemudahan untuk didekati. Penggunaan warna yang strategis memberikan kontribusi yang signifikan terhadap bagaimana konsumen memandang nilai suatu produk.

Peran Kunci dalam Desain Ulang Kemasan yang Sukses

Banyak kisah sukses yang menyoroti kekuatan transformatif warna dalam desain ulang kemasan. Merek membuat perubahan penting pada warna agar dapat diterima secara positif oleh konsumen.

Pepsi mengalami transisi kemasan yang mencolok dari warna biru royal klasik ke warna yang lebih ramping dan lebih dalam. Pergeseran ini bertujuan untuk menyampaikan rasa modernitas. Aksen biru tua dan perak menunjukkan penyimpangan dari biasanya, menandakan komitmen Pepsi untuk tetap modern.

Demikian pula evolusi kemasan Tropicana yang beralih dari warna oranye ikonik dengan motif jerami ke desain yang lebih bersih dan minimalis. Warna oranye cerah, yang identik dengan merek selama bertahun-tahun, diganti dengan latar belakang putih bersih dan ikon oranye sederhana. Transformasi ini menghadirkan kesegaran dan kesederhanaan dengan produk berkualitas premium.

Tips Praktis Memilih Warna

Lewatlah sudah hari-hari ketika paket produk hanya berupa kotak atau wadah dan dimaksudkan hanya untuk memberi label pada detail produk. Tren pasar yang muncul dan berubah telah memberikan banyak tekanan pada departemen pelabelan dan pengemasan.

Peningkatan tanggung jawab ini memang berada di pundak para desainer grafis. Oleh karena itu, selalu ada beberapa tips praktis yang harus diperhatikan agar kemasan menjadi lebih menarik dan eye-catching.

1. Pilih Warna Khusus Produk

Pertama, penting untuk mempertimbangkan sifat produk Anda. Misalnya, warna alami dan menenangkan cocok untuk produk kesehatan dan organik, sedangkan warna berani dan cerah mungkin cocok untuk produk energik dan berorientasi remaja. Analisis audiens target Anda dan emosi mereka untuk memastikan warna produk pilihan Anda selaras dengan selera mereka.

2. Pertimbangan Kombinasi dan Kontras Warna

Memilih kombinasi warna yang sempurna untuk merek Anda adalah faktor penting lainnya yang perlu dipertimbangkan saat merancang label. Pilih warna primer yang mencerminkan identitas merek Anda dan lengkapi dengan warna sekunder untuk variasi.

Pastikan kontras warna antara teks dan latar belakang sesuai untuk meningkatkan keterbacaan. Membuat keseimbangan yang tepat antara keduanya sangat penting untuk mencegah kekacauan dan meningkatkan estetika secara keseluruhan.

3. Menguji Pilihan Warna dengan Target Audiens

Sebelum menyelesaikan pilihan warna, lakukan tes dengan target audiens Anda. Gunakan survei, kelompok fokus, atau pengujian A/B untuk memeriksa respons emosional audiens target Anda.

Selain itu, berikan perhatian khusus pada preferensi budaya karena warna membawa arti berbeda dalam budaya berbeda. Proses ini memastikan bahwa warna pilihan Anda selaras dengan konsumen Anda.

Tantangan dan Pertimbangan

Diakui atau tidak, kita semua pernah berada dalam situasi di mana warna yang kita pilih dari palet dan warna yang kita hasilkan berbeda. Memilih warna untuk suatu desain tidak selalu merupakan tugas yang mudah.

Salah satu tantangan paling signifikan terletak pada beragamnya bahan dan proses pencetakan yang digunakan dalam desain produk. Karena warna tampak berbeda pada berbagai permukaan seperti kain, kertas, atau plastik, sulit untuk memutuskan bahan mana yang akan menampilkan warna yang kita inginkan.

Untuk mendapatkan gambaran tentang tampilan akhir, uji warna pada media yang berbeda untuk memastikan Anda menjaga konsistensi dan mencapai dampak visual yang diinginkan.

Pentingnya Aksesibilitas dan Inklusivitas

Pilihan warna melampaui estetika; mereka memainkan peran penting dalam memastikan aksesibilitas dan inklusivitas. Penting untuk memastikan pesan merek Anda menjangkau khalayak yang lebih luas; oleh karena itu, pertimbangan bagi individu dengan buta warna adalah hal yang sangat penting.

Pilihlah kombinasi warna yang menjaga keterbacaan bagi mereka yang memiliki berbagai jenis kekurangan penglihatan warna untuk mendorong inklusivitas. Ini membantu merek Anda menyelaraskan diri secara lebih efektif dengan audiens target Anda dan selaras dengan praktik desain yang inklusif dan etis.

Kesimpulan

Memahami psikologi warna dalam desain label dan kemasan sangat penting untuk menciptakan identitas merek yang sukses dan menarik konsumen. Warna tidak hanya untuk tujuan estetika tetapi merupakan alat komunikasi ampuh yang membangkitkan emosi, menyampaikan nilai, dan memengaruhi keputusan pembelian.

Untuk membuat logo dengan kombinasi warna yang sempurna, sebaiknya sewalah seorang desainer. Namun, jika Anda tidak yakin dengan tampilan logo yang Anda inginkan, Anda dapat menggunakan alat berbasis AI seperti Image Upscaler untuk menghasilkan ide.

Dan ingat, dalam lanskap yang terus berkembang ini, pemilik merek dan desainer harus selalu mendapat informasi, bijaksana, dan menggunakan warna tidak hanya untuk menarik perhatian, namun juga untuk terhubung, berkomunikasi, dan memikat. Dengan mengintegrasikan temuan dari tes psikometri ke dalam strategi branding Anda, Anda dapat memastikan bahwa penggunaan warna Anda tidak hanya terlihat di permukaan, membuat setiap warna diperhitungkan dalam membangun hubungan yang lebih dalam dengan audiens Anda.