3 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Bekerja di Startup

Diterbitkan: 2024-08-19

Saat mempertimbangkan apakah akanbekerja di perusahaan startup, mempertimbangkan pro dan kontra sangatlah penting.

Startup dapat menawarkan lingkungan yang dinamis, peluang baru, dan kebebasan berkreasi, namun juga memiliki tantangan.

Saya telah bekerja di beberapa startup dan merasakan pengalaman yang bermanfaat dan menuntut dengan koneksi terbaik.

Artikel ini akan memandu Anda melalui faktor-faktor paling penting yang perlu dipertimbangkan sebelum bergabung dengan sebuah startup, termasuk stabilitas pekerjaan, potensi pertumbuhan, dan budaya perusahaan.

Pada akhirnya, Anda akan memahami dengan jelas apakah kehidupan startup cocok untuk Anda.

3 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Anda Bekerja di Perusahaan Startup

Working at a Startup

Sebelum terjun ke dunia startup teknologi , penting untuk memahami sifat unik dari perusahaan-perusahaan ini.

Startup sering kali beroperasi dengan sumber daya yang terbatas dan ketidakpastian yang tinggi, yang dapat menjadi hal yang menegangkan dan menegangkan.

Mari kita jelajahi tiga hal utama yang perlu dipertimbangkan sebelum menerima peran di sebuah startup.

1. Stabilitas Pekerjaan dan Keamanan Finansial

Startup dikenal sebagai lingkungan yang berisiko tinggi dan memberikan imbalan yang tinggi. Meskipun menawarkan peluang pertumbuhan yang cepat, hal ini juga membawa risiko ketidakstabilan.

Beberapa pekerjaan mungkin tidak dapat bertahan dalam beberapa tahun pertama, dan karyawan mungkin menghadapi PHK atau pemotongan gaji.

Faktor yang Perlu Dipertimbangkan

  • Umur yang Lebih Pendek:Startup sering kali memiliki umur yang lebih pendek dibandingkan dengan perusahaan yang sudah mapan. Menurut berbagai penelitian, sekitar 90% pekerjaan gagal dalam beberapa tahun pertama beroperasi. Hal ini dapat berdampak langsung pada keamanan kerja, karena karyawan mungkin akan diberhentikan jika perusahaan tidak berhasil.
  • Fluktuasi Gaji:Gaji startup dapat sangat bervariasi tergantung pada tahapan perusahaan dan akses terhadap pendanaan. Pekerjaan tahap awal mungkin menawarkan gaji yang lebih rendah tetapi memberikan kompensasi dengan ekuitas atau opsi saham, yang dapat menjadi berharga jika perusahaan berkembang. Namun, tidak ada jaminan bahwa ekuitas akan bernilai dalam jangka panjang.
  • Tunjangan Terbatas:Tidak seperti perusahaan besar, banyak pekerjaan tidak menawarkan paket tunjangan yang besar seperti asuransi kesehatan, program pensiun, atau cuti berbayar. Karyawan mungkin perlu lebih mandiri dalam hal perencanaan keuangan dan cakupan layanan kesehatan.
  • Ketergantungan Pendanaan:Banyak startup yang sangat bergantung pada pendanaan eksternal dari modal ventura atau angel investor. Jika pendanaan berkurang, gaji dan stabilitas pekerjaan dapat terpengaruh, sehingga menyebabkan pemotongan gaji, pembekuan perekrutan, atau bahkan PHK massal.

Dalam pengalaman pribadi saya, saya pernah bekerja untuk sebuah startup yang tampaknya sangat menjanjikan namun sangat bergantung pada perolehan pendanaan putaran berikutnya.

Meskipun pada awalnya saya gembira dengan potensi pertumbuhannya, ketidakpastian apakah perusahaan akan mendapatkan pendanaan menimbulkan kecemasan.

Pada akhirnya, pendanaan tidak berhasil, dan perusahaan harus melakukan perampingan secara drastis.

Meskipun pengalaman ini sangat berharga, pengalaman ini mengajarkan saya pentingnya stabilitas dan kesadaran finansial ketika bekerja di sebuah startup.

Stabilitas Pekerjaan di Startup vs. Perusahaan Mapan

Faktor Startup Perusahaan Didirikan
Keamanan Kerja Rendah (berisiko tinggi) Tinggi (stabil)
Gaji Bervariasi, seringkali lebih rendah dengan opsi ekuitas Gaji pokok yang stabil dan lebih tinggi
Manfaat Seringkali terbatas atau tidak tersedia Paket manfaat penuh
Potensi Pertumbuhan Jangka Panjang Tidak pasti, namun berpotensi tinggi dengan kesuksesan Jalur karier yang dapat diprediksi, pertumbuhan yang stabil
Fleksibilitas Seringkali tinggi, dengan peluang kerja jarak jauh Lebih kaku, dengan jam kerja yang ditetapkan

2. Potensi Pertumbuhan dan Pengembangan Karir

Bekerja di startup bisa menjadi cara yang bagus untuk mempercepat karier Anda.

Ukuran kecil dari perusahaan-perusahaan ini sering kali berarti bahwa karyawannya memiliki banyak jabatan, sehingga memberi mereka eksposur ke berbagai bidang bisnis.

Bagi individu yang ambisius, pekerjaan memberikan peluang unik untuk mengambil peran kepemimpinan di awal karier mereka.

Faktor Pertumbuhan yang Perlu Dipertimbangkan

  • Kemajuan Karir yang Cepat:Di startup, Anda lebih mungkin menemukan peluang untuk promosi cepat dan pertumbuhan karier yang signifikan. Karena timnya lebih kecil, karyawan sering kali mempunyai visibilitas lebih besar dan akses langsung ke pimpinan senior. Hal ini dapat menghasilkan lebih banyak peluang untuk menunjukkan bakat Anda dan mengambil tanggung jawab kepemimpinan .
  • Pengembangan Keterampilan Luas:Startup membutuhkan karyawan untuk dapat beradaptasi dan bersedia melakukan tugas di luar deskripsi pekerjaan mereka. Misalnya, seorang profesional pemasaran di suatu pekerjaan mungkin terlibat dalam pengembangan produk, layanan pelanggan, atau bahkan penjualan. Hal ini dapat mengarah pada pengembangan beragam keahlian yang akan berharga sepanjang karier Anda.
  • Peluang Belajar:Startup seringkali menjadi yang terdepan dalam inovasi, memberikan karyawan peluang untuk belajar tentang teknologi, metodologi, dan model bisnis baru. Namun, pembelajaran ini memiliki tingkat ketidakpastian. Karena startup mungkin tidak memiliki program pelatihan yang mapan, sebagian besar pembelajaran Anda akan terjadi melalui proses trial and error.
  • Kemajuan Karir Tergantung pada Kesuksesan Startup:Meskipun startup menawarkan peluang pertumbuhan karir yang cepat, hal ini sering kali bergantung pada kesuksesan perusahaan secara keseluruhan. Jika pekerjaan tersebut sulit atau gagal, lintasan karier Anda mungkin terpengaruh.

Dalam kasus saya, saya bergabung dengan sebuah startup di awal karir saya, yang memungkinkan saya untuk bergerak cepat ke posisi manajemen untuk pengembangan dan pengetahuan yang lebih luas.

Awalnya saya adalah rekan pemasaran, saya memimpin tim yang terdiri dari lima orang dalam satu tahun, menangani segala hal mulai dari strategi hingga eksekusi.

Ini adalah pengalaman yang tidak akan saya alami di perusahaan yang lebih besar dan lebih terstruktur. Namun, masa depan startup selalu tidak pasti, sehingga memengaruhi perencanaan jangka panjang saya .

3. Budaya Perusahaan dan Keseimbangan Kehidupan Kerja

Startup sering kali dicirikan oleh budaya perusahaan yang kuat, yang dapat menjadi berkah sekaligus tantangan.

Banyak startup yang memerlukan jam kerja panjang, dan batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi bisa menjadi kabur.

Namun, budaya tersebut bisa sangat memotivasi dan memuaskan bagi mereka yang sejalan dengan misi dan nilai-nilai startup.

Faktor Budaya dan Keseimbangan yang Perlu Dipertimbangkan

  • Tim yang Ketat:Startup cenderung memiliki tim kecil dan erat dimana semua orang saling mengenal satu sama lain. Hal ini dapat menumbuhkan rasa persahabatan dan rasa memiliki. Karyawan sering kali merasa menjadi bagian dari keluarga yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama yaitu mendapatkan lebih banyak pengetahuan.
  • Pekerjaan yang Didorong oleh Misi:Banyak startup yang didorong oleh misi yang kuat, baik untuk merevolusi industri, memecahkan masalah tertentu, atau menciptakan produk yang unik. Jika Anda selaras dengan misi startup, hal ini bisa sangat memuaskan dan memberikan tujuan dalam pekerjaan Anda.
  • Ketidakseimbangan Kehidupan Kerja:Di sisi lain, startup seringkali membutuhkan jam kerja yang panjang, terutama pada tahap awal. Karyawan dapat bekerja pada malam hari, akhir pekan, dan hari libur untuk memenuhi tenggat waktu atau mempersiapkan peluncuran produk. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan jika tidak dikelola dengan baik.
  • Fleksibilitas:Startup mungkin menawarkan lebih banyak fleksibilitas mengenai jam kerja dan lokasi. Pekerjaan jarak jauh adalah hal yang biasa, dan beberapa startup memiliki kebijakan fleksibel yang memungkinkan karyawan mengatur jadwal mereka. Namun, beban kerja seringkali melebihi fleksibilitas, dan tekanan untuk bekerja dapat mengurangi kebebasan karyawan.

Saya telah mengalami kedua ujung spektrum. Pada suatu startup, saya menyukai misi dan lingkungan tim , namun jam kerja yang panjang pada akhirnya menyebabkan kelelahan.

Kurangnya batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi membuat sulit untuk memulihkan tenaga.

Di sisi lain, saya bekerja di startup berbeda yang mengutamakan fleksibilitas. Mereka memungkinkan saya bekerja dari jarak jauh dan mengatur jam kerja saya, sehingga secara signifikan meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja saya.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Starting to Work for a Startup

Apakah Baik Bekerja di Perusahaan Startup?

Bekerja di sebuah startup bisa sangat bermanfaat jika Anda menerima ketidakpastian dan menghadapi tantangan baru.

Lingkungan yang dinamis menumbuhkan inovasi dan kreativitas, yang dapat menjadi hal yang menggembirakan bagi mereka yang berhasil dalam lingkungan tersebut.

Namun, kurangnya stabilitas dan tuntutan peran tersebut mungkin tidak cocok untuk semua orang.

Menilai toleransi risiko dan tujuan karier Anda sebelum berkomitmen pada startup sangatlah penting.

Bagaimana Cara Dipekerjakan di Startup?

Dipekerjakan di sebuah perusahaan rintisan memerlukan pendekatan yang berbeda dari peran perusahaan tradisional.

Startup sering kali mencari karyawan yang mudah beradaptasi dan memiliki motivasi diri yang dapat mengambil berbagai peran.

Berikut ini cara meningkatkan peluang Anda untuk diterima bekerja dengan beberapa ide teknologi untuk startup :

  • Teliti Startup:Pahami misi, nilai, dan tujuan perusahaan. Sesuaikan lamaran Anda untuk menunjukkan bagaimana Anda dapat berkontribusi terhadap kesuksesan mereka.
  • Soroti Fleksibilitas Anda:Startup menghargai karyawan yang dapat memegang banyak jabatan. Resume dan wawancara Anda menekankan kemampuan Anda untuk mengambil beragam tanggung jawab.
  • Tunjukkan Semangat dan Antusiasme:Startup sering kali mencari kandidat yang benar-benar bersemangat dengan misinya. Ekspresikan antusiasme Anda terhadap tujuan perusahaan dan tunjukkan bagaimana Anda menyelaraskan dengan visi mereka.
  • Jaringan:Koneksi sangat penting dalam dunia startup. Hadiri acara industri, libatkan komunitas startup secara online, dan jangkau orang-orang di jaringan Anda yang dapat merujuk Anda ke peluang potensial.

Apakah Perusahaan Startup Membayar dengan Baik?

Pembayaran awal dapat sangat bervariasi tergantung pada tahap perusahaan, industri, dan lokasi.

Perusahaan rintisan tahap awal umumnya menawarkan gaji pokok yang lebih rendah daripada perusahaan mapan, tetapi memberikan kompensasi dengan ekuitas atau opsi saham.

Sebaliknya, startup yang lebih matang dan memiliki pendanaan yang terjamin mungkin menawarkan gaji yang kompetitif untuk menarik talenta-talenta terbaik.

  • Startup Tahap Awal:Gaji yang lebih rendah tetapi potensi ekuitas yang dapat terbayar di masa depan jika perusahaan berhasil.
  • Startup Tahap Akhir:Gaji yang lebih kompetitif, terkadang setara dengan perusahaan besar, namun ekuitas mungkin kurang bernilai.
  • Kompensasi Selain Gaji:Banyak startup yang menawarkan keuntungan non-moneter seperti pengaturan kerja yang fleksibel, peluang untuk maju pesat, dan peluang untuk menjadi bagian dari sesuatu yang baru dan menarik.

Bagaimana Saya Membuat Orang Bekerja di Startup?

Menarik talenta untuk bekerja di sebuah startup dapat menjadi sebuah tantangan, terutama mengingat adanya ketidakpastian.

Berikut beberapa cara untuk membuat orang tertarik bekerja di startup Anda :

  • Soroti Misi Anda:Pastikan calon karyawan Anda memahami misi perusahaan Anda dan bagaimana pekerjaan mereka akan berkontribusi terhadap misi tersebut. Orang sering kali tertarik pada startup dengan tujuan yang jelas.
  • Tawarkan Ekuitas atau Opsi Saham:Meskipun perusahaan rintisan mungkin tidak mampu bersaing dengan perusahaan besar dalam hal gaji, menawarkan opsi ekuitas atau saham dapat menjadi insentif yang menarik bagi karyawan yang percaya pada kesuksesan masa depan perusahaan.
  • Ciptakan Budaya Perusahaan yang Kuat:Membangun budaya perusahaan yang positif dan memotivasi dapat menarik calon karyawan. Tekankan komitmen Anda terhadap keseimbangan kehidupan kerja, fleksibilitas, dan kesejahteraan karyawan.
  • Tekankan Peluang Pertumbuhan:Startup sering kali menawarkan lebih banyak peluang untuk kemajuan karier yang cepat. Pastikan calon karyawan memahami prospek pertumbuhan unik yang akan mereka dapatkan dengan bergabung dengan tim Anda sejak dini.

Kesimpulan

Saat memutuskan apakah akan bekerja di perusahaan startup, penting untuk mempertimbangkan pro dan kontra.

Saya menyadari bahwa sifat startup yang dinamis dan serba cepat bisa sangat menggembirakan sekaligus menuntut.

Meskipun startup menawarkan peluang unik untuk pertumbuhan pesat dan pengembangan karier, mereka juga mempunyai risiko, seperti ketidakstabilan keuangan dan jam kerja yang panjang.

Pada akhirnya, ini tentang menemukan yang tepat untuk tujuan pribadi dan aspirasi profesional Anda .

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang dibahas dalam artikel ini, Anda akan lebih siap untuk memutuskan apakah lingkungan startup tepat untuk Anda.